Keutamaan Ibu..

Senin, 05 Maret 2012

"…Dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya . Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia." (QS al-Israa' [17]: 23).

Allah mengajarkan kepada kita agar berbuat baik dan berbakti kepada kedua orang tua. Untuk mengatakan kepada keduanya "ah" ( perkataan yang dapat menyakiti hati keduanya ) saja kita tidak diperkenankan apalagi yang lebih dari itu. Pernah suatu ketika datang seorang laki-laki kepada Rasulullah saw, ia bertanya kepada Rasulullah saw," Ya Rasulullah, siapa dari manusia yang paling berhak aku utamakan? Rasulullah saw bersabda "Ibumu". Laki-laki tersebut bertanya kembali, "kemudian siapa lagi?" Rasulullah saw bersabda, "kemudian ibumu". Laki-laki tersebut betanya kembali, "kemudian siapa lagi?" Rasulullah bersabda, "kemudian ibumu". "Kemudian siapa lagi?" Rasulullah bersabda, "kemudian ayahmu". (HR Muslim ).

Imam Al-Qurthubi dalam tafsirnya "Al-Jami'ul Al-Ahkamil Qur'an" mangatakan bahwasanya hadits tersebut menunjukan tiga kecintaan dan pengorbanan seorang ibu. Ketiga perakara itu, pertama adalah pengorbanan seorang ibu ketika dalam keadaan hamil, kedua adalah pengorbanan ketika melahirkan, dan ketika adalah pengorbanan ketika menyusui serta mendidik anak. Ketiga perkara tersebut dilakukannya seorang diri.

Perkara pertama, hamilnya seorang ibu. Saat seorang ibu hamil tubuhnya menjadi rentan akan 'bahaya'. Berat tubuhnya menjadi dua kali lipat, karena memebawa kita di dalam rahimnya. Hal itu berlangsung kurang lebih selama Sembilan bulan. Kecintaannya kepada kita telah dicurahkannya sejak saat itu, ia selalu mendahulukan keselamatan bayinya daripada dirinya sendiri. Ia tidak pedulikan berat beban tubuhnya yang bertambah karena kehdiran kita di rahimnya.

Perkara kedua, saat ibu melahirkan. Saat-saat inilah yang dinantikan oleh seorang ibu. Saat dimana ia dapat melihat buah hatinya setelah selama kurang lebih sembilan bulan mengandungnya. Namun saat-saat ini juga merupakan saat-saat yang paling beresiko tinggi dalam hidupnya. Karena melahirkan rentan sekali dengan kematian. Tak sedikit ibu yang rela mengorbankan nyawanya demi lahirnya sang buah hati.

Perakara ketiga, saat menyusui dan mendidik. Setelah melewati masa-masa kritis ketika melahirkan. Tugas seorang ibu tidak lantas selesai begitu saja. Ia haruslah menyusui bayinya sebagai makanan pertama si bayi. Dalam benaknya hanya ada bagaimana agar bayinya tumbuh sehat. Paling tidak kebutuhan jasadiahnya terpenuhi. Setelah lewat masa menyusi dan bayinya tumbuh dewasa ia harus mendidiknya agar kelak menjadi anak yang soleh dan solehah. Mendidik dengan cinta kasih dan kesabaran yang bagai sang surya menyinari dunia.

Ketiga perkara tersebut yang menjadikan seorang ibu mempunyai tiga keutamaan daripada seorang ayah. Dan ketiga perkara tersebut tidak pernah bisa kita balas sepanjang hayat kita walaupun dengan emas permata seluruh dunia. Wallahu 'alam bi showab
Read More - Keutamaan Ibu..

Aku hanya Ingin Cantik di Matamu...

Subhanallah, Sungguh seorang wanita adalah cantik....

Kecantikan seorang istri mengisikan kekosongan keteduhan dalam jiwa dan hati suami.
Dia adalah peneduh yang tiada dapat terbeli dengan hitungan rupiah, kecuali hanya dengan kemuliaan sebuah mahar.

Kecantikan seorang istri bukan hanya terletak di atas sebuah kulit ari.
Lebih dalam lagi, makhluk yang berada disekitarnya pun dapat merasakan kelembutan anugrah Allah yang ada dalam calon bidadari surga itu.Dia terpancar dalam Keikhlasan pengabdian, keteduhan jiwa, kelembutan hati, tunduknya mata, halusnya ucapan, serta keindahan perilaku.

Kecantikan seorang istri terletak dalam imannya.
Dia sadar dan mengerti untuk apa dia hidup, dan dia mengerti mengapa dan kepada siapa dia harus mengabdi.

Kecantikan seorang istri terletak pada lidahnya.
Yaitu ketika dia dapat meredam galau, amarah dan kesedihan sang suami dengan kata- kata indah yang menyejukkan hati. Kebutuhan batin akan ketenangan sang suami dalam hebatnya deraan cobaan hidup telah terpenuhi. Dan semua terasa istimewa ketika hal itu justru didapatkannya dari separoh jiwanya yang sangat mengerti, bahkan mungkin dari pada dirinya sendiri. Kecerdasan belahan hatinya tersebut dalam mengatur kata dan kepintarannya dalam membaca situasi hati sang suami agar selalu tenang, menjadikannya "hadiah" yang tak ternilai.

Kecantikan seorang istri adalah dari penerimaannnya.
Keridhoaannya terhadap apa yang digariskan Allah sang maha pengatur dalam menerima suami apa adanya, serta bagaimana dia merawat serta telaten dalam menyiasati kekurangan sang suami agar tersimpan rapi hanya sebagai aibnya saja, menjadikannya penasehat kepercayaan sang nahkoda rumah tangga.

Kecantikan seorang istri terletak pada tangannya.
Dengan tuntunan hati yang hanya karena Allah, dia menjadikan tangannya bukan hanya sebagai pemegang kekuasaan dan ratu dirumah, namun dia juga dapat merengkuh semua yang ada didalamnya, dalam kedamaian yang tak dapat terukur dan terbeli dengan apapun.

Kecantikan seorang istri terletak di matanya.
Kelembutan pandangan saat berada diantara keluarga dan atau ketika dia berhadapan dengan sesama makhluk menjadikan dia peneduh serta perwujudan kasih sayang Allah yang maha rahman.

Kecantikan seorang istri terletak pada seberapa besar dia dapat menjaga rasa malunya.
Dia tahu caranya menutup aib yang memang sudah tertutup rapi disimpan oleh Allah. Dia paham caranya agar tidak merusak kecantikannya sendiri dengan kata- kata kasar dan rendahan. Dihindarinya membuat mati rasanya sang suami dengan semua kerewelan dan tuntutan yang tidak wajar. Disimpannya dengan rapi karunia bakat genit, kemolekan tubuh dan kemanjaan sikap dan dipersembahkan kepada yang paling berhak yaitu suami.

Kecantikan wanita terletak dalam kebijaksanaannya.
Seorang istri memang mempunyai kodrat sangat berlebihan dalam mencintai dan membenci, yang lantas kadang tidak mengenal pertengahannya, namun dia masih bisa bersikap dengan santun dalam logika. Dunia semakin damai saat dia tidak mengumbar air mata dengan dalih kodrat wanita. Tapi laporan kepenatan hanya teruntuk kepada sang maha menyelesaikan.

Kecantikan seorang istri terletak dalam kesabarannya.
Dia mendidik diri agar tidak menjadi sebagai sebuah cobaan bagi keluarga, khususnya sang suami. Kesabarannya menuntunnya untuk tidak mengumbar amarah dan kerapuhan perasaan disembarang telinga. Kesabarannya juga terwujud dalam kesehariannya, yang menjadikan hari- hari adalah berkah untuk sang suami. Mengalahnya adalah untuk ketenangan, dan kemenangannya adalah untuk kebahagiaan, bukan hanya untuk diri dan sesamanya, namun juga untuk semua makhluk yang ada disekitarnya. Menjadi pelayan bagi sang suami adalah sebuah keridhoaan, dan istri yang "cantik" sangat menyadari bahwa dirinya akan terlayani oleh kebaikan Dari Allah sebagai upahnya.

Kecantikan seorang wanita terletak pada kejujurannya.
Ketepatan kata- kata dengan kenyataan tanpa harus menyuguhkan konflik baru menjadikannya cantik dengan jujur, sangat alami dan apa adanya.

Subhanallah betapa wanita itu indah.
Dan kecantikan abadi sang istri itu adalah tentang jiwanya. Keikhlasannnya mengabdi kepada suami hanya karena Allah yang tercermin dalam fisik, tutur kata, sikap, dan perilaku. Bahkan Allah pun tersenyum melihat seorang hambanya yang sedemikian cantik sehingga dia pantas dikategorikan sebagai bidadari surga kelak. Kecantikannya menuntun sang suami dengan sadar dan sepenuh hati berkata " alhamdulillah, aku bersyukur mempunyai istri secantik dirimu "
Read More - Aku hanya Ingin Cantik di Matamu...

Ketika Isteri Tersenyum.. ^__^

Bagaimana seorang istri menerima suaminya? Syeh Abdullah Faiz memberikan Pengetahuan Ilahiah mengenai hal ini:

"Ketika seorang wanita tersenyum kepada suaminya, Allah memerintahkan seluruh surga membukakan pintu untuk dia masuk. Baginya, secara khusus Allah mempersiapkan sebuah istana bagaikan istana yang belum pernah dipersiapkan sebelumnya. Ia akan menganugrahkan berkah yang belum pernah dianugerahkan sebelumnya! Mengapa Allah yang Maha Kuasa menganugrahkan berkah sedemikian rupa? Karena ketika seorang istri tersenyum kepada suaminya, dia mengangkat semua kesulitan dalam sehari dari pundak suaminya. Hal ini memberikan cinta di antara mereka, dari hati istri kepada suami."

"Cinta adalah alasan untuk melanjutkan kehidupan keluarga. Jika tidak ada cinta, keluarga itu berpisah. Oleh karena itu, Allah menyukai wajah-wajah tersenyum. Ini adalah hal yang sederhana, tapi sangat penting. Allah tidak pernah menyukai kebencian antara suami dan istri, antara mukmin."

"Rasulullah (saw) bersabda bahwa tersenyum merupakan sedekah (amal) untuk setiap orang. Rasulullah (saw) datang untuk memperluas cinta di antara umat; oleh karena itu, kita harus berbuat hal yang sama. Janganlah bersikap lain kepada orang - orang yang berbeda. Jangan memperlihatkan wajah yang baik kepada satu orang, dan wajah yang buruk kepada yang lain. Kalian harus ingat, kita semua adalah hamba Allah yang Maha Kuasa dan kita telah diperintahkan untuk berbuat yang baik saja kepada satu sama lain. Ini merupakan karakter unik seseorang untuk tersenyum atau menangis dan tidak diberikan pada hewan."

"Di Surga ada bagian - bagian tersendiri untuk masing - masing orang. Ketika seseorang melakukan perbuatan baik, salah satu bagian itu akan muncul sebagai karunia atau berkah, Surga dipenuhi begitu banyak karunia tersebut sehingga tidak ada ruang kosong ditempatkan walaupun untuk satu jari saja! Mukmin (orang beriman) akan menikmati limpahan rahmat ini setiap saat, tanpa akhir."

"Namun," lanjut Grandsyeh kita, "Bila seorang wanita menerima suaminya dengan wajah amarah, Allah akan memerintahkan malaikatNya untuk menutup pintu Surga dan akan memerintahkan Neraka agar terbakar lebih panas untuk dia. Akibat amarah seorang istri, semua limpahan rahmat hidup ini dan berikutnya diharamkan baginya. Dia harus secepatnya berubah dan meminta ampun, sebelum amarahnya tertulis dalam catatan Allah!"

"Wajah amarah menyebabkan hati suami merasakan benci kepada istri. Walaupun sang istri sendiri mempunyai kesulitan dan merasa menderita, dia harus menerima suaminya dengan senyuman. Untuk ini, Allah akan menghadiahkannya dengan membuang semua kesulitan tersebut. Inilah rahasia dalam menjaga keluarga yang kuat."

"Bila komunitas keluarga kuat, masyarakatpun kuat. Maka, hidup akan berlanjut dengan bahagia, tanpa kesulitan. Oleh karena itu, dalam Islam adalah sunah untuk para istri tersenyum agar cinta bisa tumbuh. Hal yang sederhana, tapi membawa dampak yang besar."


The Teaching of Grandshaykh Abdullah Faiz ad-Daghestani
Read More - Ketika Isteri Tersenyum.. ^__^

Islamic Clock

Demi waktu

My music

SCM Music Player - seamless music for your Website, Wordpress, Tumblr, Blogger.